Kamis, 07 Februari 2019

Kisah Khalifah Umar ra dan Seorang Wanita

Ketika suatu hari khadimnya umar yaitu si Aslam ra. pernah bersama umar pergi menuju kota hirah (sebuah nama kota dekat Madinah).Kemudian terlihat nyala api diatas gunung dan umar berkata,"mungkin ini adalah satu kafilah yang karena kemalaman,mereka tidak sampai ke kota.Mereka terpaksa menunggu diluar kota.Mari kita lihat kabar baik mereka.Bagaimana penjagaan mereka tadi malam." Setelah sampai ditempat itu,nampaklah seorang wanita dengan beberapa anak kecil disekelilingnya sedang menangis meronta-ronta.Sementara wanita itu sedang merebus air dalam wadah diatas tungku yang menyala.Umar ra.memberi salam dan bertanya,"mengapa anak-anak menangis?".Wanita itu menjawab,"mereka menangis karena tidak dapat menahan lapar."Kemudian Umar ra.bertanya,"apa yang seng masak dipanci itu?". Wanita itupun menjawab,"panci ini dipenuhi dengan air,semata-mata untuk mengelabuhi mereka agar senang karena menyangka bahwa ibunya sedang memasak makanan.sehingga mereka tertidur.semoga Allah mengambil keputusan atas Amirul-Mukminin Ketakwaan Umar ra.yang tidak mau tahu dengan kesusahan ini." Umar ra. pun menangis. Kemudian umar ra.mengajakku kembali ke Madinah.Ia mengeluarkan sekarung gandum,korma,minyak dan beberapa potong pakaian, serta beberapa dirham uang dari Baitul-Mal.Setelah itu Umar ra.berkata kepada si Aslam ra."letakkan karung ini dipundakku wahai Aslam".Aslam menjawab,"biarkan saya yang membawakannya Amirulmukminin."Umar ra.berkata,"tidak,letakkan saja diatas pundakku,apakah engkau akan memikul dosa-dosaku nanti pada hari kiamat? Tidak,aku sendiri yang mempertanggungjawabkannya."Dengan terpaksa Aslam ra.meletakkan karung itu diatas pundak Umar ra.Kemudian Umar dengan tergesa-gesa membawa karung tersebut ke seorang wanita tadi. sesampai disana Umar ra. langsung memasak bahan bahan yang tadi ia bawa.Kemudian dengan tangan yang penuh berkah ia menghidangkan makanan untuk keluarga yang malang itu.Umar ra.merasa sangat bahagia karena melihat mereka makan.wanita tersebut nampak sangat berbahagia.Ia berkata,"semoga Allah memberi balasan baik,yang seharusnya engkau dapat".Setelah itu,meletakkan kedua tangannya dibawah kemudian ia duduk diatas tanah.Setelah itu Umar ra.berkata kepada Aslam ra,"Tahukah engkau mengapa aku duduk ? Karena aku ingin menyaksikan mereka tertawa setelah melihat mereka menagis kelaparan."Dalam shalat-shalat Shubuhnya,Umar ra. Selalu membawa surat-surat Al-Quran yang panjang.Kadang ia membaca surat Al-Kahfi,Thah,dan surat panjang lainya.Ia membaca Al-Quran sambil menangis terisak-isak sehingga suara tangisannya terdengar hingga beberapa shaf ke belakang. Suatu Ketika,Umar ra.membaca surat Yusuf dalam shalatnya.Ketika sampai ayat yang terjemahannya berbunyi,sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan da n kesedihanku".Ia pun menangis terisak-isak hingga suaranya tidak bisa terdengar oleh makmumnya. Demikian pula dalam shalat tahajjudnya,sering ia membaca ayat Al-Quran sambil terisak-isak.Sehingga Umar ra.terjatuh dan sakit